AKU ADALAH JULIA

Jomblo MuliaImpian remaja setelah lulus kuliah itu yaitu segera menikah. Punya pasangan yang sah. Bisa merasakan indahnya surga dunia, itu kata mereka. Entah bagaimana caritanya, pembahasan nikah yang biasa dibicarakan remaja saat ini menjadi isu yang begitu populer di kalangan remaja yang tidak setuju dengan pacaran.

Memang mereka tidak pacaran, tetapi saat orientasi pikiran mereka hanya tertuju kepada nikah. Mereka tidak sadar bahwa sangat banyak amal ibadah yang lain yang terabaikan.

Mereka banyak yang merasa malu jika umur mereka sudah mapan, tetapi belum juga mendapatkan pasangan. Akibatnya nikah itu seperti mengejar setoran, amal lain ditelantarkan begitu saja.

Memang tidak ada salahnya jika mereka kebelet menikah, karena itu normal. Namun, jangan sampai orientasi hidup untuk ibadah dan amal yang lain menjadi lalai dikerjakan. Seolah-olah jika tak menikah hidup sudah selesai begitu saja.

Banyak diantara mereka yang akhirnya jomblo menjadi tersandra. Mereka belum mampu nikah namun akal lain tidak ada. Pikiran pun diarahkan untuk membuat rencana agar nikah segera.

Beruntunglah bagi Jomblo yang sadar diri. Karena nikah itu adalah salah satu jalan untuk mendekati ilahi. Jika memang belum dapat pasangan sibukkanlah diri dengan amal sholeh.

Mereka yang di usianya masih muda itu menjadi puncaknya segala energi. Justru ia menggunakannya untuk sebanyak-banyaknya mengabdi kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jangan sampai tak berdakwah karena sibuk mencari istri.

Seorang JOMBLO MULIA itu mempunyai agenda kesibukan yang padat. Biasanya berpindah dari amal sholeh yang satu ke amal sholeh yang lainnya. Mereka tidak menganggur, dan tidak ada kata galau.

Mereka tahu nikah adalah setengah agama. Tetapi mereka juga paham bahwa sibuk dalam amal yang lain bagian setengah agama yang lainnya.

Mereka juga paham nikah itu ibaratkan makan siang. Akan datang jadwalnya sambil menunggu jadwal datang maka ia bekerja dan tiba-tiba hidangan sudah tersedia.

Seorang jomblo yang nganggur selalu bertanya pada dirinya sendiri kapan ia nikah ? untuk apa ? Untuk ibadah, katanya. Kalau begitu kenapa mereka tidak banyak untuk melakukan tilawah. Itu kan termasuk ibadah juga kan ? Kadang kalau jujur urusan nikah itu lebih banyak yang mempermasalahkannya karena gengsi. Menjadi jomblo selalau dianggap tidak laku, tidak gaul, kuper, tidak mutu dan sebagainya. Dan akhirnya nikah jadi diburu.

Padahal sejarah banyak yang mencatat jomblo-jomblo itu bermutu. Namanya pun abadi karena sibuk dalam hal prestasi dan amal yang tak kenal lelah berhenti, surga pun menanti.

Ibnu Taimiyah contoh JOMBLO MULIA. Beliau tak sempat nikah, namu beliau adalah mutiara ilmu bagi banyak ulama. Pahalanya pun mengalir deras, begitu pula dengan Uwais Al Qarni, JOMBLO MULIA yang namanya tidak pernah di kenal di bumi, tetapi beliau sangat terkenal di langit. Lalu ada lagi yang namanya Imam Nawawi, beliau gelarnya muhyiddin yaitu orang yang menghidupkan agama. Beliau seorang jomblo mulia yang banyak mempunyai karya, beliau sudah banyak mengeluarkan banyak buku.

Dan masih banyak lagi contoh lain, tak inginkah para jomblo mengikuti jejak mereka ? Banyuak sibuk dengan menggunakan waktu secara bermanfaat, tak ada waktu untuk galau dan gelisah.

Sesekali kalau boleh, tetapi Jomblo yang selalau galau adalah Jomblo PECUNDANG. Di dunia sudah tidak berarti, dan di akhirat juga merugi. Siapa yang mau begitu ??

Jomblo itu bukan dosa. Yang dosa itu kalau meratapi nasib dan putus asa. Gagal meraih prestasi saat sedang di puncak energi dan umur terbuang sia-sia.

Setan selalu menggota kepada jomblo yang nganggur dan malas-malasan. Ia akan di giring kepada rasa penyesalan akan takdir, biasanya setan mengajak tamasya pikirannya tentang pasangan.

Allah sudah menyiapkan kejutan yang spesial untuk seorang Jomblo Mulia. Yang menyibukan dirinya dalam kebaikan dan amal nyata. Tidak dapat pasangan di dunia, disambut oleh 72 bidadari surga.

Dari sekarang mulailah mencatat amal apa saja yang belum dikerjakan, lalu segera lakukan. Jangan lulpa doa untuk nikah yang terus panjatkan. Namun harus tetap dalam kesibukan.

Ingat, kewajiban kita lebih banyak daripada waktu tersedia. Mumpung belum direpotkan dengan urusan rumah tangga, banyak-banyakin amal yg lain.

Ingat, kewajiban kita lebih banyak daripada waktu tersedia. Mumpung belum direpotkan dengan urusan rumah tangga, mari kita banyak-banyakin amal yang lain.

Suatu saat jodoh pasti akan datang, jangan khawatir Allah tidak memberikan jodoh untuk kita. Jika merasa tidak ada amal lagi yang terutang, karena semua amal sudah dikerjakan. Lanjut dalam amal lain yang lebih menantang.

So, tidak rugi kok kalau jadi JOMBLO, asalkan jadi JOMBLO MULIA. Mari kita sibukkan diri dengan ibadah sampai tiba waktunya Allah menurunkan seseorang untuk melengkapi hidup kita. Semangat kawan.. !!!

 

ean

Leave a comment